Dalam seminar yang di gelar Universitas Pendidikan nasional bersama UNTAG Semarang, mengupas bagaimana perspektif hukum pada kejahatan cyber yang saat ini banyak terjadi di masyarakat. Rangkaian seminar melibatkan jajaran rombongan UNTAG yang hadir langsung ke lokasi kampus Universitas Pendidikan Nasional, sera jajaran mahasiswa serta Dosen di lingkungan Universitas Pendidikan Nasional. (8/2/2023)

Hadir sebagai pembicara dalam kegiatan seminar, diantaranya ; Dr. Siti Mariyam, S.H., M.H yang merupakan Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Dr. Dewi Bunga, S.H., M.H., CLA. yang merupakan Dosen UHN I Gusti Bagus Sugriwa, Luh Putu Yeyen Karista, S.H., LL.M yang merupakan Dosen Universitas Pendidikan Nasional.

Dr. Siti Mariyam mengungkapkan dalam UU ITE yang mengatur tentang Cyber Crime di Indonesia saat ini. Secara normatif walaupun telah diatur hal-hal yang dapat menanggulangi terjadinya kejahatan cyber setra perihal pidana yang diterapkan kepada pelaku kejahatan cyber. Namun masih banyak hal yang perlu dibedah lagi tuturnya, terutamanya banyaknya pasal yang masih dapat menimbulkan multitafsir di masyarakat.

Dr. Dewi Bunga dalam sesinya mengungkapkan, ditengah banyaknya kejahatan dunia maya yang terjadi saat ini. Penting bagi seluruh individu untuk dapat menjaga keamanan data pribadinya, banyaknya metode pelaku kriminal dalam menjalankan kejahatannya harus di antisipasi pula oleh masing-masing individu dengan tetap menjaga kerahasiaan data mereka.

Di sisi lain, Putu Yeyen Karista membahas bagaimana hukum internasional memiliki keterkaitan dengan penanganan cyber crime yang tengah terjadi. Menurutnya, hukum internasional dapat menjadi landasan kuat dalam penyelesaian kasus cyber crime yang banyak terjadi, mengingat karakteristik dari cyber crime yang bersifat borderless. Artinya kejahatan cyber dapat terjadi dimana saja dan kapan saja tanpa memandang batasan negara.

Melalui seminar Cyber Crime di Universitas Pendidikan Nasional, diharapkan seluruh audiens serta masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menjaga serta menyebarkan informasi baik berita maupun data pribadi ke media. Potensi kejahatan cyber sangat marak terjadi dewasa ini, sehingga diperlukan kesadaran masing-masing individu serta kerja keras dari seluruh lapisan masyarakat untuk mencegah terjadinya kejahatan cyber.

Rangkaian kegiatan berlangsung di Auditorium Dwi Tunggal, Universitas Pendidikan Nasional pada Jumat, 21 Oktober 2022. Agenda kegiatan diawali dengan pembukaan oleh MC acara diikuti dengan nyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Doa dalam memohon kelancaran kegiatan pada Tuhan Yang Maha Esa. Agenda inti pada FORDISMA berfokus pada penyampaian aspirasi seputar sistem perkuliahan, sarana dan prasarana perkuliahan, serta kualitas dan kuantitas tenaga pengajar yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Nasional, melalui diskusi secara langsung antar peserta bersama Dekan Fakultas beserta jajaran pengurus dan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Nasional.

Forum diskusi yang diadakan diharapkan dapat menampung aspirasi yang dikemukakan oleh para peserta untuk terus bersama-sama meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Nasional. Melalui terselenggaranya FORDISMA diharapkan dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhan mahasiswa selama menempuh pendidikan tinggi mereka. Dari sisi tenaga pendidik dan dosen adanya FORDISMA dapat memberikan gambaran sejauh mana pemahaman keilmuan mahasiswa serta memberikan gambaran terhadap kebutuhan mahasiswa sehingga dapat menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan transfer knowledge kepada mahasiswa secara efektif dan efisien sehingga apa yang menjadi target capaian dalam pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Universitas Pendidikan Nasional, atau yang lebih dikenal dengan nama Undiknas yang dikenal sebagai kampus terbaik di bali dan nusa tenggara, didirikan pada tanggal 17 Februari1969. Cikalbakal Undiknas pada awal pendiriannya adalah sebuah akademi di bidang perbankan yang bernama Akademi Bank, disingkat AKABA. Pada tahun 1976, akademi ini berganti nama menjadi Akademi Keuangan dan Perbankan, dengan singkatan nama tetap AKABA. Dalam rangka memperluas  cakupan program  pendidikan  yang  diselenggarakan oleh AKABA, pegembangan kelembagaan kembali dilakukan pada tahun 1980 dengan perubahan AKABA  menjadi  Sekolah  Tinggi  Ilmu  Keuangan  (STIK)  Denpasar.  Selanjutnya, guna menjawab tantangan dunia pendidikan di tingkat perguruan tinggi yang semakin dinamis di tahun 1980-an, serta untuk mengakomodasi visi dan misi STIK Denpasar yang terus berkembang, pada tahun 1984 STIK Denpasar meningkatkan status kelembagaannya menjadi universitas, yaitu Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), sebuah lembaga pendidikan tinggi yang beroperasi hingga saat ini.

Saat ini Undiknas memiliki 11 program studi, dengan komposisi sembilan program studi di tingkat sarjana (S1) dan tiga program studi di tingkat magister (S2). Program studi di tingkat sarjana adalah Program Studi Manajemen, Akuntansi, Ilmu Hukum,Ilmu Komunikasi, Ilmu Administrasi Negara, Teknik Sipil, Teknik Elektro, dan Teknologi Informasi. Sembilan program studi di tingkat sarjana ini dikelola melalui tiga fakultas, yaitu:

Kampus milenial

• Fakultas Ekonomi dan Bisnis (yang mengelola Program Studi Manajemen dan Program Studi Akuntansi);
• Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (yang mengelola Program Studi Ilmu Hukum, Program Studi Ilmu Komunikasi, dan Program Studi Ilmu Administrasi Negara);
•  Fakultas Teknik dan Informatika (yang mengelola Program Studi Teknik Sipil, Program Studi Teknik Elektro, dan Program Studi Teknologi Informasi).

Sementara itu, program studi di tingkat magister adalah Program Studi Magister Manajemen, Program Studi Magister Ilmu Administrasi Negara, dan Magister Ilmu Hukum. Ketiga program studi ini dikelola melalui program pascasarjana Undiknas yang bernama Undiknas Graduate School.

Untuk menjawab tantangan dunia pendidikan yang terus berubah dengan begitu pesatnya, Undiknas senantiasa  berbenah,  baik  dari segi sarana, prasarana, maupun sumber daya. Kualitas tenaga pendidik dan tanaga kependidikan terus  ditingkatkan  guna menunjang proses pembelajaran, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.          Segala          upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di Undiknas telah membuahkan hasil yang menggembirakan dengan diraihnya       predikat       akreditasi baik dan sangat baik dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi  (BAN-PT)  bagi  program studi di Undiknas. Secara spesifik, peringkat akreditasi dari program studi di Undiknas adalah sebagai berikut:

• Program Studi Manajemen terakreditasi A (Sangat Baik)
• Program Studi Akuntansi terakreditasi A (Sangat Baik)
• Program Studi Ilmu Hukum terakreditasi A (Sangat Baik)
• Program Studi Ilmu Komunikasi terakreditasi B (Baik)
• Program Studi Ilmu Administrasi Negara terakreditasi B (Baik)
• Program Studi Teknik Sipil terakreditasi B (Baik)
• Program Studi Teknik Elektro terakreditasi B (Baik)
• Program Studi Teknologi Informasi (baru dibuka pada tahun 2018)
• Program Studi Magister Manajemen terakreditasi A (Sangat Baik)
• Program Studi Magister Ilmu Administrasi Negara terakreditasi A (Sangat Baik
• Magister Ilmu Hukum terakreditasi B (Baik)

Selain terakreditasi untuk setiap program studi, Undiknas secara institusi (di tingkat universitas) juga terakreditasi oleh BAN-PT. Peringkat akreditasi institusi Undiknas adalah B (Baik). Akreditasi institusi ini merupakan wujud nyata komitmen Undiknas untuk melaksanakan prinsip tata kelola perguruan tinggi yang baik (good university governance) dalam melaksanakan program pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.

Sebagai perguruan tinggi yang visioner dan adaptif dengan perubahan, Undiknas memiliki serangkaian visi, misi, dan tujuan strategis yang keseluruhnya terangkum dalam tiga pilar utama, yaitu: Global, Smart, dan Digital. Tiga pilar utama ini sekaligus merupakan platform yang menjadi pijakan utama bagi Undiknas dalam memantapkan langkahnya sebagai universitas bertaraf internasional.

DOWNLOAD PROFILE UNDIKNAS