Sebagai bagian dari komitmennya dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau, Universitas Undiknas telah mengadakan serangkaian sesi pelatihan khusus. Sesi ini dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan guna mengintegrasikan praktik keberlanjutan dalam pengajaran, administrasi, dan aktivitas sehari-hari mereka.

“Kami menyadari pentingnya keberlanjutan dalam semua aspek kehidupan akademik dan profesional. Program ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa komunitas akademik kami memiliki pengetahuan yang memadai untuk mengambil keputusan yang tepat serta melakukan tindakan nyata menuju keberlanjutan lingkungan,” ujar Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa S.T., S.Sos., M.M., IPM., ASEAN Eng., Rektor Universitas Undiknas.

Pelatihan ini mencakup berbagai topik penting, termasuk kebijakan dan regulasi lingkungan, manajemen sumber daya berkelanjutan, serta praktik ramah lingkungan dalam dunia akademik dan administrasi. Para peserta juga mengeksplorasi strategi untuk mendorong keberlanjutan dalam penelitian dan pendidikan, serta metode untuk mengurangi jejak karbon di lingkungan kampus.

“Kami menyadari pentingnya keberlanjutan dalam semua aspek kehidupan akademik dan profesional. Program ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa komunitas akademik kami memiliki pengetahuan yang memadai untuk mengambil keputusan yang tepat serta melakukan tindakan nyata menuju keberlanjutan lingkungan,” ujar Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa S.T., S.Sos., M.M., IPM., ASEAN Eng., Rektor Universitas Undiknas.

Pelatihan ini mencakup berbagai topik penting, termasuk kebijakan dan regulasi lingkungan, manajemen sumber daya berkelanjutan, serta praktik ramah lingkungan dalam dunia akademik dan administrasi. Para peserta juga mengeksplorasi strategi untuk mendorong keberlanjutan dalam penelitian dan pendidikan, serta metode untuk mengurangi jejak karbon di lingkungan kampus.

Pelatihan ini dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang keberlanjutan lingkungan, termasuk topik-topik utama seperti perubahan iklim, pengelolaan limbah, energi terbarukan, konservasi ekosistem, dan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan. Dengan meningkatnya permintaan global untuk solusi berkelanjutan, program ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan ini dengan penuh percaya diri.

Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa S.T., S.Sos., M.M., IPM., ASEAN Eng., Rektor Universitas Pendidikan Nasional, menekankan pentingnya program ini dengan mengatakan, “Sebagai lembaga pendidikan terkemuka di Bali, kami menyadari peran krusial yang dimainkan oleh pendidikan dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan. Program pelatihan ini kami dirancang untuk memastikan bahwa mahasiswa kami tidak hanya memahami tantangan lingkungan, tetapi juga siap untuk menerapkan solusi inovatif dalam karir mereka di masa depan.”

Program ini mencakup pelajaran teoritis dan kegiatan praktis, dengan para ahli di bidang ilmu lingkungan dan praktik keberlanjutan yang memimpin lokakarya interaktif. Selain itu, mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk terlibat dalam proyek dunia nyata yang berfokus pada konservasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, yang semakin meningkatkan keterampilan praktis mereka.

“Inisiatif ini bukan hanya tentang pertukaran pengetahuan, tetapi juga tentang membangun rasa tanggung jawab di generasi muda untuk merawat dan melindungi planet kita. Kami percaya bahwa dengan memberikan pendidikan dan sumber daya yang tepat, kami dapat menciptakan gelombang baru pemimpin keberlanjutan,” kata Dr. Ni Wayan Widhiasthini S.Sos, M.Si, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik (Vice Rector Academic Development – VIRAL).

Universitas Pendidikan Nasional berkomitmen untuk memberikan dampak positif tidak hanya pada komunitas akademik tetapi juga pada masyarakat luas dengan mendorong praktik keberlanjutan di semua aspek kehidupan. Program pelatihan baru ini adalah bagian dari strategi keberlanjutan universitas yang lebih luas, yang mencakup berbagai inisiatif yang bertujuan untuk mempromosikan pola pikir ramah lingkungan di seluruh kampus dan seterusnya.

Dalam sambutannya, Rektor Undiknas, Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa, S.T., S.Sos., M.M., IPM., ASEAN.Eng., menekankan pentingnya peran pendidikan tinggi dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) melalui upaya menciptakan pendidikan inklusif. Menurutnya, inklusivitas pendidikan tinggi bukan hanya tentang kesetaraan kesempatan, tetapi juga merangkul seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan kompetensi dan penelitian bersama.

Acara ini diikuti sebanyak 166 peserta wisudawan dari berbagai jurusan di Undiknas. Bersamaan dengan acara wisuda, Undiknas juga melantik 38 calon insinyur yang telah menyelesaikan tahap pendidikan profesi dengan jalur RPL. Para insinyur ini diharapkan mampu berkontribusi pada pengembangan infrastruktur dan mendukung tercapainya tujuan SDGs dengan pemanfaatan teknologi yang tepat. “Integritas akademik dan etika insinyur Indonesia menjadi bekal penting bagi seluruh insinyur baru ini dalam menjalankan praktik keinsinyuran di masyarakat,” tegas Prof. Sri Subawa.

Sebagai universitas yang responsif terhadap keberagaman, Undiknas terus mengupayakan inklusivitas dengan memberikan berbagai beasiswa pendidikan bagi mahasiswa berprestasi dari latar belakang sosial-ekonomi yang kurang beruntung. Inisiatif ini merupakan bentuk kontribusi Undiknas dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas untuk semua kalangan, sesuai dengan visi pendidikan nasional. 

Rektor juga menambahkan bahwa upaya internasionalisasi pendidikan tinggi semakin ditekankan melalui penyelenggaraan program International Undergraduate Program (IUP) yang tersedia untuk jurusan Manajemen, Akuntansi, dan Hukum. Dengan dukungan berbagai perguruan tinggi luar negeri, seperti HELP University, Medipol University, dan Edith Cowan University, program ini mempersiapkan lulusan yang siap bersaing di pasar kerja global.

Dalam penutup sambutannya, Rektor mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan dan para insinyur yang baru dilantik, serta berharap agar mereka selalu menjunjung tinggi integritas dalam setiap langkah perjalanan hidup mereka. “Jagalah nama baik almamater dan sebarkan semangat serta ilmu yang kalian dapatkan di Undiknas kepada masyarakat luas,” pesannya, seraya mengingatkan agar para lulusan terus berkontribusi bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Dengan mengusung semangat untuk selalu menjadi kampus yang unggul dan berdaya saing internasional, Undiknas berharap agar lulusan tahun ini dapat mewujudkan impian mereka dan menjadi individu yang berperan dalam memajukan masyarakat di berbagai bidang.

Presentasi dari kedua pembicara terhormat, Bapak I Wayan Budi Sentana, Ph.D., dan Bapak Robindro Aribam, menunjukkan keterkaitan keahlian mereka dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dalam presentasinya yang berjudul “AI dan Quarter-Life Crisis Management,” Dr. Sentana mengeksplorasi bagaimana alat kecerdasan buatan (AI) dapat mendukung para dewasa muda dalam menghadapi ketidakpastian karir dan pengembangan diri. Wawasan beliau menyoroti potensi AI dalam berkontribusi pada SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan menawarkan solusi inovatif berbasis AI untuk pengembangan karir dan peningkatan keterampilan. Ia juga menekankan penggunaan AI secara etis, yang selaras dengan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui karyanya tentang penggunaan teknologi secara bertanggung jawab untuk mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan.

Bapak Robindro Aribam dari Bhaktivedanta Institute menyampaikan presentasi bertajuk “Manajemen Stres dan Promosi Mindfulness,” yang berfokus pada teknik pengelolaan stres berbasis mindfulness dan spiritualitas. Karya beliau berkontribusi langsung pada SDG 3 dengan menawarkan solusi holistik yang mempromosikan kesehatan mental dan emosional, seperti meditasi dan yoga. Penekanan Bapak Aribam pada keseimbangan antara kesehatan spiritual dan fisik selaras dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), karena menyediakan alat praktis bagi para dewasa muda untuk mengatasi tantangan Quarter-Life Crisis melalui refleksi diri dan pengambilan keputusan yang penuh kesadaran.

Kolaborasi antara Undiknas dengan Bhaktivedanta Institute serta Politeknik Negeri Bali ini mencerminkan komitmen institusi-institusi tersebut dalam menghadapi tantangan global melalui pendidikan dan inovasi teknologi. Dengan memfasilitasi diskusi tentang Quarter-Life Crisis dan menghubungkannya dengan SDGs, institusi-institusi ini memainkan peran penting dalam membentuk masa depan dewasa muda dengan menyediakan alat dan pengetahuan untuk menghadapi kompleksitas kehidupan modern, baik dari sisi mental maupun teknologi.

Seminar ini diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana para peserta dengan antusias mengajukan pertanyaan dan berbagi pemikiran tentang berbagai topik. Percakapan tersebut menyoroti kecemasan generasi muda dalam bersaing dengan AI, menyoroti kekhawatiran tentang penggantian pekerjaan yang didorong oleh teknologi dan pembentukan identitas. Peserta juga mengeksplorasi penyebab dan faktor unik dari Quarter-Life Crisis yang tampaknya kurang terlihat pada generasi sebelumnya, seperti orang tua dan kakek-nenek, yang menghadapi tekanan sosial yang berbeda. Diskusi lebih lanjut menyinggung tantangan pengendalian diri dan pengelolaan ekspektasi, di mana peserta mencari panduan tentang cara menyeimbangkan ambisi dan realisme dalam mengejar tujuan pribadi dan profesional.

Untuk menambah keseruan, para peserta juga berkesempatan memenangkan hadiah doorprize, termasuk buku spesial karya Dr. T.D. Singh, yang mengeksplorasi hubungan mendalam antara sains dan spiritualitas—sebuah akhir yang sesuai untuk seminar yang memadukan kedua bidang ini dalam menawarkan solusi holistik terhadap Quarter-Life Crisis.

Rangkaian acara penutupan diawali dengan rangkaian kegiatan informatif dari Bank BPD Bali dan Bank BRI, disambung dengan sesi perpisahan dari panitia yang telah bekerja keras selama penyelenggaraan Student Week 2024/2025 ini. Rektor Undiknas, Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa S.T., S.Sos., M.M., IPM., ASEAN Eng., secara resmi menutup rangkaian acara diikuti dengan sesi pelepasan atribut Student Week dan pengenaan Almamater Undiknas yang menandai berakhirnya Student Week Undiknas periode 2024/2025.

Setelah secara resmi berakhir, acara dilanjutkan dengan berbagai hiburan menarik kolaborasi antara Mahasiswa Baru dan para angkatan di tahun sebelumnya, diantaranya seperti ; Sesi penilaian Booth Organisasi Mahasiswa Terbaik, diikuti dengan pertandingan basket antara tim perwakilan mahasiswa baru melawan tim basket Undiknas, penampilan bulutangkis dari mahasiswa baru, serta berbagai hiburan lainnya termasuk fashion show, pertunjukan teater, dance, tarian dari UKM Tari Undiknas, hingga ditutup dengan penampilan band dan guest star yang memeriahkan suasana.

Digelar di Gedung Undiknas Sport and Art Center (USA) rangkaian kegiatan penutupan Student Week ini dihadiri seluruh panitia termasuk jajaran Vice Rector serta Dekan dari seluruh Fakultas di Universitas Pendidikan Nasional.

Berakhirnya Student Week Undiknas menjadi langkah awal Mahasiswa Baru Undiknas dalam menapaki dunia kampus. Di tengah berkembangnya tuntutan industri dan persaingan global yang semakin ketat, mahasiswa diharapkan dapat memiliki kompetensi yang memadai untuk mampu bersaing dalam dunia kerja maupun usaha nantinya.

Sebagai institusi pendidikan tinggi Undiknas berkomitmen untuk terus berkembang dalam memberikan kualitas dan fasilitas pendidikan tinggi terbaik bagi masyarakat, menghasilkan generasi – generasi pemimpin dan profesional yang memiliki daya saing di tingkat internasional. Melalui sistem pendidikan yang selalu mengedepankan kualitas, Undiknas secara aktif menggandeng mitra-mitra kelas dunia untuk terus meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Bali.

Tema tahun ini menegaskan kembali peran Undiknas dalam mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya berprestasi secara akademik, tetapi juga siap berkontribusi dalam akselerasi peradaban internasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi pionir dalam berbagai bidang ilmu yang akan memperkuat kolaborasi global, dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan dan sosial.

Sebagai bagian dari visi besar ini, Undiknas mempersiapkan mahasiswa baru untuk mampu berpikir kritis, inovatif, dan berjiwa pemimpin yang berwawasan internasional. Ini merupakan langkah awal dalam perjalanan para mahasiswa menuju masa depan yang penuh persaingan dan juga kesempatan di dunia yang semakin terhubung.

Program Student Week akan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 5 hingga 7 Agustus 2024. Dalam tiga hari ini, seluruh mahasiswa baru tidak hanya diperkenalkan pada lingkungan kampus dan budaya akademik Undiknas, tetapi mereka juga akan mengikuti berbagai kegiatan yang informatif dan inspiratif lainnya. Beberapa rangkaian acara utama meliputi:

1. Pengenalan Lingkungan Kampus: Pada sesi ini, mahasiswa baru akan diajak berkeliling kampus untuk mengenal berbagai fasilitas, mulai dari perpustakaan, laboratorium, hingga pusat kegiatan mahasiswa yang akan mendukung pembelajaran mereka selama kuliah.
2. Pengenalan Civitas Akademika: Mahasiswa akan berinteraksi langsung dengan para dosen, staf, dan mahasiswa senior yang akan membantu mereka menavigasi dunia akademik di Undiknas.
3. Sesi Pembicara external: Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta yang akan memberikan wawasan – wawasan yang relevan bagi mahasiswa. Undiknas melibatkan berbagai pihak, meliputi Bela Negara oleh Pangdam Udayana, Ketertiban Masyarakat oleh Polda Bali, Bahaya Narkoba oleh BNN Provinsi Bali, Literasi Keuangan Digital bersama Bank Indonesia Perwakilan Bali.
4. Pengenalan Fakultas: Setiap mahasiswa baru akan mendapatkan informasi mendalam tentang program studi mereka, termasuk kurikulum, dosen pengajar, dan informasi-informasi penting lainnya.

Acara ini terlaksana berkat kolaborasi yang kuat antara mahasiswa, dosen, dan staf akademik Universitas Pendidikan Nasional. Tim panitia yang terdiri dari mahasiswa senior dan dosen mempersiapkan acara dengan sangat matang, mulai dari penyusunan jadwal, persiapan tempat, hingga koordinasi dengan pihak-pihak eksternal yang mendukung acara.

Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru ini diikuti sekitar 1.600 mahasiswa baru yang tersebar di 14 (empat belas) program studi di lingkungan Undiknas, Student Week menjadi agenda tahunan yang krusial untuk membantu mahasiswa baru mengenal dan beradaptasi dengan kehidupan baru di kampus. Kegiatan Student Week dikemas secara humanis, kreatif dan menyenangkan melalui sesi kunjungan both kreatif UKM, sesi interaktif dari organisasi mahasiswa, dan sesi hiburan dari panitia. Untuk mengasah jiwa entrepreneur mahasiswa baru.

Melalui kegiatan Student Week 2024 ini, Universitas Pendidikan Nasional berharap dapat menanamkan pondasi yang kuat bagi mahasiswa baru untuk berkembang sebagai generasi global. Pengalaman yang mereka peroleh selama acara ini diharapkan menjadi bekal yang bermanfaat untuk perjalanan akademik mereka, sekaligus menumbuhkan komitmen mahasiswa terhadap pembangunan masyarakat dan lingkungan secara global. Dengan bekal pengetahuan, keterampilan, dan jaringan yang kuat, mahasiswa diharapkan mampu berkontribusi dalam menciptakan perubahan yang positif di masyarakat, baik di tingkat lokal maupun internasional. Undiknas terus berupaya mendorong inovasi dan kolaborasi, memastikan bahwa setiap lulusannya memiliki kemampuan untuk bersaing dan berkontribusi di panggung global.

Workshop dipandu oleh Wakil Direktur Politeknik Elbajo Commodus (PLC) Dr. Ni Wayan Noviana Safitri, SE, MM. Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan dosen mengaplikasikan software statistik multivariate generasi kedua dan ketiga, serta terampil memilih alat analisis statistik secara tepat dalam melakukan penelitian yang memiliki model hubungan dependensi antar variabel yang rumit. (rasmen)

Rektor Undiknas, Prof. Dr. Ir. Nyoman Sri Subawa, S.T., S.Sos., M.M., IPM., ASEAN.Eng., dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian para wisudawan. Beliau menekankan pentingnya peran pendidikan tinggi dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek peningkatan kualitas pendidikan, akses dan inklusivitas, serta kolaborasi internasional.

“Institusi pendidikan berperan aktif dalam mewujudkan tujuan SDGs yang ke-empat yakni “Pendidikan Berkualitas”. Semua jenjang pendidikan termasuk perguruan tinggi dituntut untuk senantiasa berkreasi, berinovasi, dan meningkatkan kualitas pendidikan sehingga nantinya memberikan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat” Ungkapnya.

Undiknas telah mengembangkan berbagai inovasi dalam metode pembelajaran, termasuk pengembangan Learning Management System (LMS) yang mendukung metode blended learning. Komitmen ini juga tercermin melalui perolehan Hibah Bantuan Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi (MKWK) Tahun 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Selain itu sebagai Universitas, Rektor Undiknas juga mengungkapkan Undiknas terus meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu melalui berbagai program beasiswa.

“Undiknas memberikan bantuan biaya pendidikan (beasiswa) untuk menjangkau calon mahasiswa berprestasi yang latar belakangnya kurang beruntung, daerah terpencil, dan kelompok minoritas. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia pintar melalui SDM Unggul” Kebijakan ini tidak hanya berlaku untuk mahasiswa dalam negeri, tetapi juga mahasiswa asing yang ingin melanjutkan studi di Undiknas. Berbagai kerja sama internasional dibentuk dengan institusi seperti Teesside University UK dan GTNT Group – Institute of Skills and Training Australia menjadi bukti nyata dari upaya Undiknas untuk memperkuat reputasi internasional dan mencapai generasi emas 2030. Hal ini juga tercermin dari masuknya Undiknas pada PERINGKAT 1 se-Bali, PERINGKAT 44 di Indonesia, dan PERINGKAT +1501 di dunia pada lembaga pemeringkatan kelas dunia Times Higher Education (THE) – World University Rankings 2024.

Dalam acara wisuda kali ini, Undiknas dengan bangga melepas 202 wisudawan dari berbagai program studi, baik jenjang sarjana maupun magister. Selain itu, apresiasi khusus diberikan kepada para wisudawan dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi dari masing-masing program studi. Mereka adalah Ni Putu Dea Arina Lestari (Manajemen), Ni Komang Pebriyanti (Akuntansi), Intan Brilian Patricia J. Ana (Ilmu Administrasi Negara), Ketut Ade Rahayuni (Ilmu Komunikasi), Albinia Kireyna (Hukum), I Made Lanang Manik Arya Wangsa (Teknik Sipil), Gde Agus Sujayana (Teknik Elektro), Gusi Ayu Tantyana Wira Devi (Teknologi Informasi), I Made Dwija Pramana Putra (Magister Manajemen), Desak Ayu Candra Wahyuni (Magister Administrasi Publik), dan Nyoman Arjana (Magister Hukum).

Tak hanya prestasi akademik, penghargaan juga diberikan kepada para mahasiswa aktif yang telah berprestasi di tingkat internasional, diataranya I Gede Ketut Bagus Suardana dan Ni Putu Yulina Aprilia Kusuma dari program studi International Business Management Undiknas telah berhasil mengikuti studi ke HELP University, Malaysia, dalam program Bachelor of Management (Hons). Sementara itu, Ni Kadek Tia Puspita dari program studi yang sama berhasil mengikuti transfer studi ke Edith Cowan University, Australia, dalam program Bachelor of Commerce. Berbagai prestasi ini cerminan dari kualitas pendidikan dan dukungan Undiknas dalam mengembangkan potensi mahasiswanya.

Wisuda ke-95 Universitas Pendidikan Nasional menjadi tonggak penting dalam perjalanan para lulusan menuju masa depan yang cerah. Dengan berbagai pencapaian dan inovasi yang terus dilakukan, Undiknas berupaya memberikan pendidikan berkualitas kepada masyarakat. Selamat pada para wisudawan, jadilah agen perubahan yang membawa kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Being featured in the Times Higher Education Impact Rankings reflects Undiknas University’s steadfast commitment to sustainability and societal impact. This achievement motivates us to continue striving for excellence in education and research that positively influences our communities and the world. This significant milestone was made possible by the hard work and dedication of all faculties at Undiknas University. Each department contributed to this success through innovative research projects, impactful community partnerships, and a robust academic curriculum. Faculty members worked tirelessly to integrate sustainability principles into their teaching, research, and service, fostering an environment where students and staff are encouraged to engage in practices that support sustainable development. Undiknas University integrates sustainability principles into its strategic initiatives, promoting environmental stewardship, social equity, and economic development. The university’s holistic approach ensures that sustainability is embedded in all aspects of campus life, empowering students, faculty, and staff to contribute meaningfully to a more sustainable future. As Undiknas University celebrates this historic achievement, it remains dedicated to expanding its impact further and collaborating with global partners to address shared challenges and foster positive change. For more information about Undiknas University’s commitment to sustainability and its inclusion in the Times Higher Education Impact Rankings, please visit https://undiknas.ac.id/

Di internal PDI Perjuangan, partai yang berhak mengusung sendiri pasangan cagub-cawagub, terasa ada denyut persaingan antara I Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta untuk mendapatkan rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.  Terutama dengan pergerakan Giri Prasta (GP) – walaupun diklaim dilakukan warga dan bukan dilakukan atas perintahnya – memasang baliho bertebaran di seluruh pelosok Pulau Dewata.

Yang justru menarik dan nyaris luput dari perhatian masyarakat, di tengah kesan dan wacana akan bersaingnya Giri Prasta melawan Koster, tak bersambut di internal struktur partainya. Konsolidasi PDIP yang digelar di kabupaten/kota se-Bali, April 2024, tak ada yang mengusulkan Giri Prasta sebagai calon gubernur. Koster menjadi satu-satunya cagub. Giri Prasta hanya diusulkan sebagai calon wagubnya Koster. Selain juga ada usulan nama cawagub Tjokorda Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) yang mendampingi Koster.

Berdasarkan catatan, PDIP Kota Denpasar, Bangli, Karangasem, Tabanan, dan Jembrana mengusulkan Koster-Ace dan Koster-Giri. PDIP Gianyar, Klungkung, dan Buleleng mengusung hanya Koster-Ace. Hanya PDIP Badung yang mengusulkan Koster-Giri. Di Badung, di mana Giri Prasta notabene Ketua DPC PDIP sekaligus Bupati Badung, malah mencalonkan Giri Prasta sebagai cawagub mendampingi Koster, bukan sebagai calon gubernur. Ada apa?

Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Nasional  (Undiknas) Denpasar, Dr.Drs.I Nyoman Subanda, M.Si. yang diminta pandangannya di Denpasar, Selasa (11/6/2024), menilai  tidak munculnya nama Giri Prasta sebagai cagub, tak lepas kemungkinan dari sinyal-sinyal dari DPP PDIP yang kemungkinan akan memberikan rekomendasi kepada Koster. Sinyal itulah yang diprakondisikan oleh kubu Koster dan ditangkap sebagai pengkondisian untuk munculnya usulan dari masing-masing PAC hingga DPC PDIP di Bali.

“Pak Giri Prasta semula menganggap pergerakannya ke seluruh Bali dalam kapasitas sebagai Bupati Badung yang bares, membagikan hibah, akan direspons cabang-cabang PDIP untuk mengusulkan dan mengusungnya sebagai calon gubernur. Ternyata tidak,” kata Subanda. Giri Prasta dan timnya seperti bergerak sendiri tanpa didukung secara solid oleh struktur PAC dan DPC PDIP.

Menurut mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Undiknas itu, sebagian besar cabang PDIP justru memasang Koster yang dipasangkan dengan Cok Ace. Dalam perkembangannya baru muncul di sejumlah cabang yang memunculkan Giri Prasta sebagai alternatif cawagubnya Koster.

“Bisa jadi karena sinyal hanya menjadi  cawagub alternatif, Giri Prasta terus bergerak untuk membangun personal branding, sekaligus bargaining position dengan DPP PDIP,” kata Subanda yang kini Wakil Rektor Undiknas. “Dalam konteks ini, wajar jika kemudian Giri Prasta menyerahkan sepenuhnya keputusan pada Ketum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri,” tandasnya.

Dalam pengamatannya, Subanda secara obyektif menilai, posisi Koster lebih diuntungkan dalam kapasitasnya sebagai Ketua DPD PDIP Bali dan mantan gubernur. Pihaknya mengaku mendapat informasi dari sumber yang notabene “orang dalam” bahwa rekomendasi Ketum PDIP hampir dipastikan akan turun untuk Koster. Gubernur Bali 2018-2023 itu, versi DPP PDIP, diharapkan bisa melanjutkan beberapa program yang sudah dicanangkan saat menjabat sebagai gubernur, seperti infrastruktur.

Koster juga menjadi “anak manis” yang begitu taat ketika diminta menolak kehadiran dan keterlibatan tim Israel dalam Piala Dunia U-20. “Itu salah satu hutang budi Ketum PDIP kepada Pak Koster yang dipandang juga tak punya dosa atau kesalahan lain,” kata Subanda. Koster, tambahnya, lebih memiliki prestasi dan konsep yang jelas dalam pembangunan Bali, selain berpengalaman secara nasional dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR-RI.

Bahkan sumber itu menyebut, jika diberikan memilih, Koster akan merasa lebih nyaman jika diduetkan dengan Cok Ace karena alasan keselarasan dan keharmonisan selama bersama-sama lima tahun dan alasan lain seperti representasi figur Utara-Selatan, politisi-akademisi, dan lain-lain.

Akankah ada peluang Giri Prasta menjadi calon gubernur? Subanda melihat peluang itu ada. Selain Giri Prasta harus berjuang habis-habisan meyakinkan induk partainya (baca: Ketum PDIP), tak tertutup kemungkinan Giri Prasta dipinang partai politik atau koalisi parpol non-PDIP untuk diusung sebagai calon gubernur.

Sumber : https://baliberkarya.com/berita/202208156366/tak-ada-dpc-pdip-usulkan-giri-prasta-jadi-calon-gubernur-bali-ada-apa%7D